Kupang, Savanaparadise.com,- Partai Golkar kubu Agung Laksono, Rabu (6/5/2015) menggelar konsolidasi di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menggantikan ketua DPD Golkar provinsi NTT Ibrahim Agustinus Medah dengan mengangkat pelaksana tugas (Plt) Melchias Markus Mekang.
Namun Ketua DPD Golkar NTT Ibrahim Agustinus Medah menanggapi dingin aksi yang digelar di hotel Amaris Kupang itu. Dihubungi terpisah dari Kefamenanu ketika sedang melakukan kegiatan reses selaku anggota DPD RI, Ibrahim Agustinus Medah mengatakan, pihaknya tidak menggangu kegiatan yang dilakukan oleh Melky Mekeng dan teman-temanya dan menghormati penyelanggaran kegiatan itu dan tetap menjaga agar partai Golkar di NTT tidak boleh hancur hanya karena ada Plt.
“Saya sampaikan ke Mec Sabah untuk diteruskan ke Melky Mekeng bahwa Golkar di NTT tidak boleh hancur hanya karena gara-gara Plt. Saya bilang bahwa silahkan lakukan apa saja saya tidak ganggu dan saya tidak keberatan,” kata Medah.
Medah juga mengatakan, siapapun yang menggelar kegiatan itu silahkan saja namun pada prinsipnya, yang perlu dijaga adalah Partai Golkar tidak boleh hancur. “Siapa saja yang jadi Plt baik di provinsi, kabupaten dan kota se NTT kami tidak ganggu, tetapi jangan juga ganggu kami Partai Golkar dibawa kepemimpinan Aburizal Bakrie,” tegas Medah.
Medah menambahkan, kedua kekuatan ini pasti akan melaksanakan berbagai aktifitas Partai kedepan untuk target-target tertentu. “Bagi saya, apa saja targetnya mungkin saja sama dengan kami atau berbeda silahkan saja dilaksanakan. Saya juga katakan ke Mec Sabah, bahwa untuk Pilkada kalian proses saja dan kami juga sedang berproses, jika hasilnya sama syukur, tetapi jika hasilnya berbeda tidak masalah, karena nanti KPUD yang menentukan siapa yang sah dan siapa yang tidak sah dari dua usulan itu,” katanya.
Mantan Ketua DPRD NTT itu mengatakan, masing-masing kubu melakukan proses internal untuk mengahadapi Pilkada agar Partai Golkar jangan sampai kehilangan momentum untuk menjadi peserta dalam Pilkada di beberapa daerah di NTT. Medah juga menambahkan, segala fasilitas partai Golkar baik di Provinsi maupun di Kabupaten dan Kota masih dibawah kendalinya dan mempersilahkan kubu Agung Laksono untuk melakukan segala aktifitas partai di luar kantor Golkar yang ada saat ini.
“Kalau nanti keputusan Pengadilan inkrah dan memenangkan Agung Laksono maka kami secara utuh akan menyerahkan kantor beserta seluruh isinya kepada kalian. Dan tidak ada selembar seng dan sehelai kertaspun yang kami tinggalkan, kami akan serahkan seutuh-utuhnya kepada kalian dan kami membubarkan diri. Tetapi jika inkrah nanti dimenangkan oleh kubu Aburizak Bakrie maka kalian harus dengan sendirinya membubarkan diri,” katanya.
Dikatakanya, seluruh kader dan simpatisan Golkar di NTT ini sesungguhnya adalah bersaudara. “Jangan sekali-kali anggap persoalan ini lalu membuat kita bermusuhan. Jika kita bermusuhan maka Partai Golkar yang rugi,” pungkas Medah.(SP)