Ende, Savanaparadise.com,- Akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa pekan lalu, tepatnya tanggal 15 Maret 2021 di wilayah Kecamatan Lio Timur, Kabupaten Ende, mengakibatkan banjir besar dan merusak ratusan hektar tanaman padi sawah para petani.
Tidak hanya tanaman padi sawah yang digusur banjir, bahkan tanaman jagung, kakao, dan kelapa milik para petani sebagai aset untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ikut tergusur.
“Banjir terjadi tanggal 15 Maret 2021 Sore, sekita pukul 16.00, seluruh tanaman warga, baik padi, jagung digusur banjir dan rata dengan tanah, terang seorang petani yang kena dampak banjir, Konstantinus Lamba (44) kepada SP, Senin, (22/3/21).
Lebih lanjut terang Kons (sapaan akrabnya) banjir itu juga telah mengakibatkan drainase jebol sehingga air tidak dapat mengalir ke kebun sawah milik para petani.
“Kami berharap agar Pemerintah bisa turunkan alat berat dan lakukan survey atas lokasi tersebut karena hingga detik ini belum satu pihak pun dari Kabupaten Ende yang turun ke lokasi”, kata Kons
Ketua, RT 09, Kelurahan Watuneso, Yuliana Wonga (64) kepada wartawan mengatakan, beberapa warga sudah bertemu dengan salah seorang anggota DPRD untuk menyampaikan aspirasi atas musibah yang dialami oleh warga tapi belum juga direspon secara baik.
“Kami sangat kwatir, kalau hal ini tidak direspon segera akan berakibat fatal bagi tanaman padi sawah warga yang tidak terkena dampak karena irigasi jebol total dan airnya tidak mengalir”, ungkap mama Yuliana
Sementara itu, Lurah Watuneso, Yoris Nggala ketika dihubungi SP melalui via telopon, mengatakan hal yang paling urgen yang dibutuhkan saat ini adalah bantuan berupa alat berat untuk mengeruk dan menggali kembali sungai itu sehingga air yang menghubungkan lingkungan Hutanggal dan Lia Tola kembali mengalir secara normal.
Kalau di ukur luas lahan sawah yang terkena dampak banjir, kata Lurah Yoris itu mencapai 113 hektarareal dan sekitar 76 KK yang terkena dampak banjir.
“belum ada bantuan satupun menyentuh warga”, terangnya
Yoris menjelaskan, kemarin bersama dengan beberapa utusan warga sudah bertemu dengan anggota DPRD Ende, Martinus Tata dan menyampaikan aspirasi kami terkait bencana tersebut.
Selain itu, tambah Lurah kami juga sudah bertemu dengan pihak BPBD Kabupaten Ende dan menyampaikan secara lisan atas musibah banjir dan tanggapan dari pihak dinas harus ada surat resminya.
“Saya sendiri selaku Pemerintah setempat akan berusaha bertemu sendiri dengan Bupati Ende dan menyampaikan keluhan para petani di atas.
Untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan semenjak banjir pada tanggal 15 Maret 2021, sekitar pukul 16.00 belum ada respon dari Pemerintah Kabupaten dalam ini pihak dinas teknis BPBD untuk turun ke lokasi.
Penulis: Chen Rasi