Site icon savanaparadise.com

Anggota DPRD NTT ini Tulis Buku  “Merah Putih Tergadai di Perbatasan”

Winston Rondo ketika memberi keterangan pers

Kupang, Savanaparadise.com,- Anggota  DPRD NTT dari Fraksi Partai Demokrat, Winston Neil Rondo sukses menulis buku Merah Putih Tergadai di Perbatasan” (Meneropong Indonesia dari Sudut Orang Muda). buku tersebut merupakan karya bersama penulis kenamaaan Jemmy Setiawan. buku ini akan di launching dan dibedah pada 28 Oktober 2017 mendatang

Buku yang berisi tentang pengalaman empirik selama menjadi aktivis di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selama 15 tahun, terutama pada masa exodus pasca jajak pendapat di Timor Leste.

Winston Neil Rondo pada acara Ngobrol Inspiratif Bareng Winston Rondo di Kupang, Selasa (10/10) mengatakan, buku ini berisi tentang kondisi riil masyarakat di perbatasan Timor Leste.
.
‘ masalah perbatasan menjadi isu yang sangat seksi. Karena memendam banyak persoalan krusial tentang lemahnya kehidupan sosial ekonomi warga hingga lunturnya rasa nasionalisme mereka terhadap negaranya sendiri. Pemerintah harus memiliki perhatian serius terhadap kondisi riil di perbatasan,’ ujarnya.

Ia mengungkapkan, sejatinya, persoalan sosial ekonomi dan nasionalisme adalah persoalan anak bangsa, bukan persoalan orang per orang atau persoalan para pejabat saja. Artinya, agar kesadaran ini bukan sekadar mitos, semua stakeholder, semua warga, dan semua lembaga harus terlibat dan bertanggung jawab di dalamnya. Oleh karena itu, dengan hadirnya buku “Merah Putih Tergadai di Perbatasan” ini diharapkan dapat mendorong semangat warga bangsa untuk membangkitkan asa kaum muda Indonesia.

Mantan Ketua GMKI Cabang Kupang ini menyampaikan, buku yang diterbitkan PT Elex Media, Kompas Gramedia Jakarta bertujuan untuk menggali kekayaan intelektual dan wawasan kebangsaan kaum muda sesuai dengan bidang karya dan ilmu yang mereka dalami. Memberi kontribusi bagi pembangunan bangsa dan membagikan dinamika kekayaan wawasan perjuangan idealisme kaum muda dalam mengisi perjuangan para founding fathers bangsa.

Winston berargumen, yang paling penting dilakukan adalah bagaimana menumbuhkan kembali nasionalisme tersebut. Di bidang korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), misalnya, mesti dipotong dalam satu genarasi. Itulah penyakit yang sejak reformasi sudah diketahui tetapi tidak gampang dibasmi.

“Demi nasionalisme berjalan on the track, kita harus mengikuti arahan reformasi,” tandas Winston.

Ia mengungkapkan, pada bagian terakhir dari buku, diharapkan agar gelora gagasan yang disajikan dalam buku ini, dikelola dengan baik oleh pemangku yang berkepentingan. Sehingga niscaya Indonesia bisa menjadi negara terhormat. Ada sekurang-kurangnya tiga prasyarat Indonesia bisa menjadi negara terhormat, yakni sumber daya alam, sumber daya manusia, dan prasyarat lainnya.

“Buku ini akan mengupas hal-hal di seputar nasionalisme agar generasi muda lebih sadar akan perannya di zaman yang kian maju ini,” tegas Winston.

Pemandu acara Ngobrol Inspiratif Bareng Winston Rondo, Raimundus Tokan menyampaikan, buku yang ditulis ini mau menegaskan bahwa Winston Rondo tidak sekedar seorang wakil rakyat yang menghabiskan waktu untuk menyelesaikan paripurna dan sidang resmi lain di DPRD NTT.

Semangat muda yang terus menggelora, membuat politisi muda ini sukses menggugah semua orang lewat bukunya yang berjudul “Merah Putih Tergadai di Perbatasan”. Maha karya ini digali dari pengalaman empirik selama menjadi aktivis di LSM.

Ia menambahkan, acara ini diselenggarakan oleh komunitas NTTnesia. Masalah perbatasan menjadi isu yang sangat seksi, karena memendam banyak persoalan krusial tentang lemahnya kehidupan sosial ekonomi warga hingga lunturnya rasa nasionalisme mereka terhadap negaranya sendiri. (SP)

Exit mobile version