Kupang, Savanaparadise.com – Alumni SMA Negeri 5 Kupang, Nusa Tenggara Timur yang tergabung dalam komunitas “Sahabat Cosmas” membuat petisi menolak putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae.
Petisi yang ditandatangani oleh Koordinator Sahabat Cosmas Nikolas Ke Lomi ini menilai keputusan PTDH terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae tidak adil dan mencederai rasa kemanusiaan.
“Kompol Cosmas Kaju Gae bukan pelaku kejahatan. Ia merupakan sahabat, alumni, sekaligus seorang perwira Polri yang selama ini mengabdi menjaga keamanan dalam negeri,” ungkapnya, Kamis (12/9/2023) tadi malam.
Menurut Nikolas Ke Lomi, keputusan PTDH justru merendahkan marwah Polri. Sebab, kejadian yang menimpa Kompol Cosmas berlangsung dalam situasi darurat saat ia tengah melaksanakan tugas negara, mengamankan aksi demo anarkis yang berujung pada meninggalnya pengemudi ojek online, Afan Kurniawan.
“Peristiwa itu bukanlah sebuah kesengajaan, apalagi dilakukan dengan niat jahat untuk menghilangkan nyawa seseorang,” ujarnya.
Petisi yang ditandatangani bersama-sama oleh para alumni ini dengan tegas meminta Presiden RI, Kapolri, dan pimpinan DPR RI untuk meninjau ulang keputusan PTDH terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae.
Mereka mendesak agar kehormatan Kompol Cosmas Kaju Gae juga dipulihkan, karena tindakannya saat itu dilandasi perintah pimpinan dan sesuai kerangka hukum Pasal 49 serta Pasal 51 KUHP tentang pembelaan darurat serta perintah jabatan yang sah.
“Kompol Cosmas Kaju Gae adalah anggota Polri yang menjalankan tugas negara. Keputusan PTDH ini bukan hanya menyalahi keadilan, tetapi juga melukai rasa persaudaraan kami sebagai sahabat dan masyarakat yang mengenalnya,” tegas Nikolas Ke Lomi.
Petisi Sahabat Cosmas ini akan dikirimkan langsung kepada Presiden RI Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Komisi III DPR RI di Jakarta.
“Kami harap agar putusan PTDH terhadap Kompol Cosmas Kaju Gae dibatalkan,” kata Nikolas Ke Lomi.
Sahabat Cosmas juga menyampaikan doa dan duka mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan. Mereka menyebut Affan sebagai martir demokrasi saat aksi demonstrasi berlangsung.
“Affan Kurniawan martir demokrasi dan kami mendoakan semoga jiwa almarhum husnul khotimah dan keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” tutup Nikolas Ke Lomi.