Site icon savanaparadise.com

AFK Sikka Gaet Taman Baca Restorasi Dan SDI Patisomba Gelar Coaching Clinik Futsal

Maumere, Savanaparadise.com,- Bertempat di SDI Patisomba Kecamatan Alok Barat Kabupaten Sikka Minggu 21/03/2021 digelar kegiatan coaching clinik futsal untuk anak-anak SDI Patisomba yang tergabung dalam grup futsal cilik.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh ketua asosiasi futsal Kabupaten Sikka Ibu Femy Bapa bersama team AFK Sikka yang juga turut ambil bagian adalah coach Lucan Toli dan Coach Bertholdus Bunga.

Terselenggara kegiatan ini berkat kerjasama SDI Patisomba, Taman Baca Restorasi dan Asosiasi Futsal Kabupaten Sikka. kegiatan meliputi materi dasar tentang futsal dan praktek dasar futsal.

Ketua AFK Sikka Ibu Femy Bapa kepada media SP menuturkan bawah kegiatan ini bukan hanya dilatih untuk bisa bermain dan mengikuti pertandingan tetapi lebih kepada pembinaan karakter dan sangat baik kalau itu di mulai dari kecil.

Femi Bapa menambahkan diharapkan agar anak-anak bisa mengembangkan bakat yang mereka miliki dan bisa mengangkat nama sekolah di level lokal bahkan nasional.

anak-anak grup futsal berjumlah 20 orang yang di pimpin oleh Ignas Liun Ian Rujumara. Rujumara pimpinan grup futsal ketika dimintai tangapanya ia mengatakan bawah kami senang sekali karena kami bisa main futsal semoga kami bisa ikut bertanding dengan sekolah lain.

Kepala SDI Patisomba Ibu Maria Tolentina Daba kepada media Sp mengatakan kami sangat berterima kasih kepada Ibu Femy Bapa yang sudah mau berbagi ilmu untuk anak-anak kami disini sehingga anak-anak bisa menyalurkan bakat mereka dan sudah kurang main game di hp.

“Saya bangga punya putra daerah patisomba Remigius Nong yang sudah bersusah payah dengan caranya agar anak-anak di patisomba bisa di bina secara baik untuk menjadi manusia yang berdaya guna”, katanya.

Sementara itu Remigius Nong selaku pengelola Taman Baca Restorasi merasa kalau ini adalah panggilan jiwa untuk kerja kemanusiaan. “Banyak masyarakat kami selalu apatis karena mereka berpikir bahwa kegiatan yang kami lakukan itu semata-mata untuk mencari uang padahal kita bersusah payah mencari relasi yang punya jiwa yang sama yang rela meluangkan waktu, tenaga,pikiran bahkan uang hanya untuk membangun daerah khususnya anak-anak”, tuturnya.

Cara pikir masyarakat yang sempit ini yang membuat orang tidak berani berbuat kalau mentalnya tidak siap menghadapi tantangan berupa gosip,cemoohan, bulian dan lainnya. tantangan mendewasakan kita dalam pikir, tutur dan karya tutup Remi. (SP/PL)

Exit mobile version